[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Netjerkare Siptah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Netjerkare Siptah (juga Neitiqerty Siptah dan kemungkinan orang yang sama dengan Nitokris) adalah seorang Firaun Mesir Kuno, penguasa yang ketujuh dan terakhir dari Dinasti keenam. Alternatifnya beberapa ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai raja pertama dari gabungan Dinasti ke-7 dan ke-8.[2] Sebagai raja terakhir Dinasti Keenam, Netjerkare Siptah dianggap oleh beberapa egiptolog sebagai raja terakhir periode Kerajaan Lama Mesir. Netjerkare Siptah memiliki masa pemerintahan singkat pada awal abad ke-22 SM, pada saat kekuatan firaun runtuh dan nomark lokal meningkat. Meskipun ia adalah seorang pria, Netjerkare Siptah kemungkinan besar adalah orang yang sama dengan penguasa wanita Nitokris yang disebutkan oleh Herodotos dan Manetho.[3]

Pengesahan

[sunting | sunting sumber]

Prenomen Netjerkare ditulis pada entri ke-40 dari Daftar Raja Abydos, sebuah daftar raja yang dibatalkan pada masa pemerintahan Seti I. Netjerkare segera mengikuti Merenre Nemtyemsaf II di dalam daftar.[2] Prenomen Netjerkare juga dibuktikan dengan alat tembaga tunggal yang tidak diketahui asalnya dan sekarang berada di British Museum.[2][4] Nomen Neitiqerty Siptah tertulis di kanon Turin, pada kolom ke-5, baris ke-7 (kolom ke-4, baris ke-7 di dalam rekonstruksi kanon Gardiner).[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Michael Rice: Who is who in Ancient Egypt, Routledge London & New York 1999, ISBN 0-203-44328-4, see "Nitiqret" p. 140
  2. ^ a b c d Darrell D. Baker: The Encyclopedia of the Pharaohs: Volume I - Predynastic to the Twentieth Dynasty 3300–1069 BC, Stacey International, ISBN 978-1-905299-37-9, 2008, p. 279–280
  3. ^ Ryholt, Kim Steven Bardrum. 2000. "The Late Old Kingdom in the Turin King-list and the Identity of Nitocris." Zeitschrift für ägyptische Sprache und Altertumskunde 127:87–100.
  4. ^ T. G. H. James: A Group of Inscribed Egyptian Tools, The British Museum Quarterly Vol. 24, No. 1/2 (Aug., 1961), pp. 36–43